Pages

Saturday, March 3, 2012

PENERAPAN METODE PENYULUHAN


Penerapan
Dalam penerapan metode penyuluhan pertanian dapat dilakukan langkah-langkah :
A) identifikasi dan analisis data yang dari sasaran, penyuluh danperlengkapannya, keadaan daerah/wilayah dan kebijakan pembangunan, dilanjutkandengan 
B) menetapkan alternatif metode penyuluhan pertanian. Alternatif metode inidapat didekati dengan penggolongan berdasarkan jumlah sasaran yaitu secara pendekatan massal, kelompok maupun perorangan. Untuk faktor ini juga tidak lepas dari pengalaman dan masa kerja /tugas penyuluh 

C) menetapkan metode  penyuluhan pertanian. Penyuluh baru dapat memikirkan metode yang cocok dengan kondisi keadaan lapangan dan sasaran. Penetapan metode dapat satu jenis ataulebih / beberapa metode. Bila metode yang akan diterapkan lebih dari satu makaperlu dilakukan pengulangan, urutan atau kombinasi.


Beberapa jenis metode yangdapat diterapkan antara lain :
1. Metode Penyuluhan Pertanian Kunjungan ”Anjangsono”
Anjangsono atau kunjungan merupakan kegiatan penyuluhan pertanianyang dilakukan secara langsung kepada sasaran. Kunjungan dapat dilakukanke tempat sasaran yaitu lahan usaha tani atau ke rumah berupa pendekatanperorangan. Selain itu, apabila penyuluh melakukan kunjungan pada kelompoktani disebut pendekatan kelompok, dan jika penyuluh memberikan ceramahkepada sasaran yang jumlahnya banyak dan heterogen, disebut pendekatankelompok.

Kegiatan kunjungan secara umum mempunyai tiga tujuan utama, yaitu:
1) mempengaruhi sikap sasaran,
2) mengajarkan pengetahuan, dan
3)mengajarkan keterampilan.

Teknik penyuluhan yang perlu diperhatikan pada saat melakukan kunjungan berupa:
1)      persiapan (penentuan isi pesan yang akan disampaikan,
2)      pemilihan topik disesuaikan dengan kondisi usaha tani,
3)      penguasaanmateri, dan
4)      menentukan jadwal kunjungan
 

Selain itu, dalam mendayagunakan teknik penyuluhan pertanian padasaat melakukan kunjungan kepada sasaran perlu diciptakan suasana yangakrab dengan menjadikan sasaran sebagai mitra, dan bukan sebagai objek.Pesan disampaikan secara sistematis dan disertai dengan alat bantu yangmemadai.

2. Metode Penyuluhan Pertanian Demonstrasi
Demonstrasi merupakan metode penyuluhan pertanian yang dilakukandengan cara peragaan. Kegiatan demonstrasi dilakukan dengan maksud agarmemperlihatkan suatu inovasi baru kepada sasaran secara nyata atau konkret.Melalui kegiatan demonstrasi sasaran (audience) diajarkan mengenaiketerampilan, memperagakan cara kerja teknik-teknik baru termasukkeunggulannya untuk menyempurnakan cara lama.Dalam penyuluhan pertanian dikenal ada tiga macam demonstrasi, yaitu
1)      demonstrasi cara, dan
2)      demonstrasi hasil

a. Demonstrasi cara
Demonstrasi ini mempertunjukkan suatu cara kerja baru atau suatu caralama tetapi dilakukan dengan lebih baik, misalnya bagaimana cara menanampadi menurut sistem jajar Legowo, cara melakukan vaksinasi, cara pembuatanpupuk organik (bokasi), dan sebagainya.Metode demonstrasi cara tidak mempersoalkan mengenai hasilnya,tetapi bagaimana melakukan suatu cara kerja.

Yang perlu diingat bahwademonstrasi bukanlah suatu percobaan atau pengujian, tetapi suatu usahapendidikan atau percontohan.Manfaat demonstrasi cara, yaitu
1)      efektif untuk mengajarkanketerampilan,
2)      menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri,
3)      merangsangkegiatan, dan
4)      mempunyai efek publisitas.

Sedangkan hambatannya, yaitu
1)      tidak semua dapat didemonstrasikan,
2)      memerlukan banyak persiapan, dan
3)      akan merugikan program penyuluhan apabila demonstrasi berjalan buruk.


b. Demonstrasi hasil
Demonstrasi untuk memperlihatkan hasil yang diperoleh dari penerapanteknik baru, misalnya demonstrasi pemupukan dengan dosis pupuk tertentu,adaptasi varitas tanaman padi, dan sebagainya.

Metode demonstrasi hasil memperlihatkan atau membuktikanpemanfaatan satu atau beberapa seri teknologi yang dianjurkan.

Selain itu,agak memerlukan banyak waktu dan biasanya diperlukan perbandingan danpencatatan.Manfaat demonstrasi hasil, yaitu
1) mempecepat proses adopsi,
2)memperoleh keterangan dan data yang nyata, dan
3) memberi pengalamankepada petugas sehingga memperbesar keyakinan atas tugasnya.

Sedangkanhambatannya, yaitu
1)      memerlukan banyak persiapan, pelaksanaan danpengawasan yang teliti,
2)      biaya besar,
3)      sering gagal karena faktoragroklimat, dan
4)      dapat menimbulkan persaingan tidak sehat.

Teknik demonstrasi yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Untuk demonstrasi cara, meliputi:
a) materi yang akan didemonstrasi,
b)tempat demonstrasi sebaiknya mudah dikunjugi oleh sasaran,
c)kelengkapan alat dan bahan,
d) lakukan dialog/diskusi, dan
e) siapkan materidalam bentuk leaflet, brosur, dan lain-lain.

2. Untuk demonstrasi hasil, meliputi:
a) siapkan bahan dan peralatan yang akandigunakan
b) awal kegiatan disaksikan oleh masyarakat,
c) beri tanda yang jelas di lapangan mengenai kegiatan,
d) bantu petani-petani demonstratoruntuk mencatat,
e) kunjungan pada demonstrator yang berhasil,
f) umumkanhasilnya kepada masyarakat, dan
g) usahakan agar diadopsi oleh petanilainnya.


Sedangkan menurut bentuknya dikenal ada empat tingkatandemonstrasi, yaitu:
a.Demonstrasi plot (demplot); demonstrasi usaha tani perorangandengan penerapan teknologi pertanian pada usaha tani kecil dengankomoditi tertentu (tanaman pangan, perkebunan, ternak, ikan, danpenghijauan). Luas lahan yg digunakan 0,1 ha. Pembiayaannya berasal daripemerintah atau pihak swasta yang bertujuan mempromosikan produk atauteknologinya
   
b.Demonstrasi farming (demfarm); demonstrasi usaha tani denganpenerapan teknologi pertanian pada usaha tani yang dilakukan secarakelompok. Luas lahan yang digunakan 1 - 5 ha.c.

C.Demonstrasi area
(dem-area); demonstrasi usaha tani gabungan kelompokdgn penerapan teknologi pertanian pd usaha tani yg dilakukan secara kerjasama antara kelompok dalam satu gabungan kelompok. Luas lahan yangdigunakan 25 – 100 ha. Dem-area ini merupakan pola dasar dari modelintensifikasi khusus (INSUS)

d.Demonstrasi unit
(dem-unit); demonstrasi yg dilaksanakan antar gabungankelompok tani dalam suatu hamparan Wilayah Kerja Penyuluhan. Kegiatanutamanya meliputi, produksi, pengolahan, penguasaan, dan pemasaran hasilpertanian, menuju kepada pembangunan masyarakat perdesaan.

Demonstrasi pada dasarnya merupakan tindak lanjut dari hasil pengujiansuatu produk atau teknologi, yang dianggap tepat diterapkan ataudikembangkan di suatu daerah tertentu.Pembukaan awal dari penerapan teknologi di suatu tempat yaitudemonstrasi plot (demplot). Contoh kegiatan demplot yang sering dilakukanadalah demplot penggunaan agroinput (benih, pupuk, dan pestisida) padabudidaya tanaman padi.

3. Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian Pameran
Pameran merupakan metode penyuluhan pertanian dengan pendekatanmassal. Sifat pengunjungnya heterogen, tidak terbatas hanya pada petanitetapi juga orang yang bukan petani. Dalam pameran akan dijumpai berbagai macam visual aid  yang digunakan secara tunggal atau digabungkan.Tujuan pameran pertanian, yaitu:
a.       memperlihatkan fakta, dan memberiinformasi kepada pengunjung,
b.      memperlihatkan suatu cara, misalnya caramengetahui benih yang baik, cara memproses bibit dengan kultur jaringan,
c.       memajukan usaha, artinya mengajak para pengunjung untuk ikut melaksanakanatau mencontoh apa yang dilihatnya, dan
d.      memperkenalkan hasil-hasil usaha,memperlihatkan hasil yang dicapai dengan kuantitas dan kualitas yang baik.Agar pameran lebih menarik dan lebih besar pengaruhnya terhadapperubahan kegiatan sasaran, artinya dapat mengakibatkan perubahan yang baik dan terarah terhadap pengunjung, maka pameran harus: a) menggugahhati, b) membangkitkan minat, dan c) mendorong untuk mengadopsi.

Teknik Pelaksanaan Pameran
Pra Pameran
1.       Isi pesan hendaknya disesuaikan dengan daya nalar audiens (yangmudah dimengerti masyarakat umum) menggunakan bahasa yangmudah dimengerti dan ukuran huruf mudah dibaca.
2.       memilih bentuk kemasan yang merupakan sajian yang dipandang matatidak membosankan seperti foto, gambar, barang asli, sketsa, bahancetakan.
3.       menentukan jumlah matari atau objek yang dipamerkan tidak terlalubanyak sehingga memperindah pemandangan.
4.       mempersiapkan penyajian :
a.       memilih penjaga pameran yang mnguasai isi pesan dan menarikperhatian
b.      pemilihan waktu yang tepat, diselenggarakan bersamaan dengankegiatan lain yang memang mampu mengundang banyak orang(bersamaan dengan hari-hari besar)
c.       penyampaian informasi, menyebarkan informasi akan ada pameranmelalui media yang tersedia.

Pelaksanaan PameranSaat pameran berlangsung menitik beratkan bagaimana pameran disajikanantara lain :
1.       gunakan daya tarik pada papan nama pengenal dengan gerakan lampuberwarna.
2.       mengatur ruangan untuk pengunjung sedemikian rupa agar menarik perhatian.
3.       menata objek dengan dekorasi yang sedap dipandang.
4.       mengadakan perlombaan berhadiah untuk menarik pengunjung
5.       penjaga pameran hendaknya tidak sering meninggalkan tempat agardapat / mampu memberi penjelasan setiap saat dibantu denganmembagikan selebaran.
6.       mencatat saran-saran pengunjung untuk dijadikan bahanpenyempurnaan pameran.

Pasca PameranUntuk pasca pameran perlu ada metode lain yang digunakan karenapameran berfungsi untuk menarik perhatian. Yang perlu dilakukan yaitumenganalisis efektifitas pameran, hal ini bisa didekati dari analisis saran-saran pengunjung, pertanyaan dan permintaan serta hasil transaksi yangdiperoleh.

4. Sekolah Lapang (SL)
Untuk menjelaskan pengetian dan tujuan Sekolah Lapngan, digunakandari ruang lingkup SLUBA sebagai contoh :
a.       SL.UBA adalah suatu proses diklat untuk petani yang terhimpun dalamkelompok tabi di lapangan bersama Pemandu lapangan (PL) untukmeningkatkan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan penghayatantentang pengelolaan usaha tani yang berorientasi agribisnis melalui diklatPL.I dan diklat petani dengan azas latihan Partnership, yang mendapatkandukungan dari aparat terkait semua tingkatan.
b.      PL (Pemandu Lapangan) adalah mitra akrab para petani maupun petugasan pemimpin formal dalam masyaraakat, yang memiliki kemampuanmemandu proses petani dalam kelompok tani.
c.       Laboratorium Agribisnis (LARIS)Laris adalah wahana belajar petani bersama petugas untukmengembangkan kemampuan pengambilan keputusan, memanfaatkanpeluang ekonomi, dan mengelolah usaha tani yang berorientasi agribisnisdalam situasi usahatani yang nyata, selam satu siklus usaha, yangmenggambarkan adanya kelengkapan seluruh sub system agribisnis.Pelaku utama adalah petani yang terhimpun dalam kelompok tani, unsurepenunjuang agribisnis serta proses agribisnis
d.      Kelompok Petani = adalah kumpulan petani yang didirikan oleh petaniberdasarkan keserasian, memiliki tata tertib hasil kesepakatan anggota,menyelenggarakan kegiatan berdasarkan musyawarah anggota dandipimpin seorang ketua hasil pilihan anggota

Tujuan SL.UBA
Tujuan utama SL.UBA adalah mendidik petani menjadi ahli dan mampumengelolah usaha taninya dengan menggunakn prinsip agribisnis dan mampu memandu petani lainnya dalam kegiatan SL.UBA Swadaya.

Tujuan Khusus SL.UBA adalah
1. Petani dapat menerapkan 5 prinsip usaha tani berorientasi agribisnissehingga produktivitas dan pendapatannya naik. Lima Prinsip UBA ituadalah:
a) Pola usaha tani sesuai dengan agro-ekosistem
b) Usahatani yang insentif
c) Usahatani yang lestari (sustainable )
d) Usaha ani sebagai usaha bisnis
e) Usahatani yang menjamin peningkatan pendapatan


2. Kelas kemampuan petani meningkat, yang ditunjukkan oleh dinamikainternalnya melalui fungsi kelompok sebagaia) Kelas Belajarb) Wahana kerja samac) Juru dan produksid) Organisasi kegiatan bersamae) Persatuan swadaya dan swadana petani


f. Ciri-ciri dan Azas Proses Berlatih Melatih SL.UBA
Sekolah lapangan Usahatani berorientasi Agribisnis mempunyai 12 ciri-cirisebagai berikut :
1)      Pola diklat kemitraan antara petani dengan penyuluh pertanian sebagaipemandu proses belajarnya.
2)      Perencanaan bersama di kelompok
3)      Keputusan bersama dari anggota kelompok
4)      Cara belajar lewat pengalaman
5)      Melakukan sendiri
6)      Mengalami sendiri
7)      Menemukan sendiri
8)      Teori dan praktek di lapangan pada usaha tani
9)      Sarana belajar ada dalam usaha tani
10)   Latihan selama satu siklus usaha
11)   Kurikulum diklatnya rinci dan terpadu
12)   Petani menjadi ahli wirausahaAzas-azas dalam proses diklat berlatih-melatih yang dapat dijelaskan dibawah ini sebagai berikut:
1)      Kemitraan antara petani dan petugas pemandu lapangan
2)      Pengalaman nyata dalam situasi nyata usahatani
3)      Kebersamaan dalam kelompok tani
4)      Partisipasi yaitu petani terlibat dalam mengambil keputusan danbertanggung jawab dalam melaksanakannya.
5)      Keswadayaan = mengutamakan kemandirian petani
6)      Keseimbangan = adanya jaminan arus penyampaian teknologi secarautuh, langsung dan segera kepada petani
7)      Manfaat = sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan oleh petani
8)      Kesesuaian dengan level (tingkat) petani
9)      Lakolitas yaitu bersifat spesifik lokalitas
10)   Keterpaduan yaitu adanya kekompakan tim penyelenggara dan integritasmateri

g. Tahapan Pelaksanaan SL.UBA
Untuk menguraikan tahapan-tahapan pelaksanaan SL.UBA berikut iniakan disajikan secara singkat tahapan pelaksanaan dalam bentuk siklus mulaidari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan sampai pada tahappenyebarluasan yang meliputi sebelas tahapan sebagai berikut:1) Analisa Agroekosistem dan kebutuhan petani2) Penetapan pket teknologi3) Penyusunan rancana SL.UBA4) Diklat Pemandu Lapangan I5) Diklat Pemandu Lapangan II6) Diklat Orientasi Petugas Teknik7) Lokakarya pengembangan8) Diklat petani pemandu


9) Field Day 
10) Evaluasi
11) Penyebarluasan hasil SL.UBA, antara lain melalui :
a)      Pola magang kontak tani
b)      Sekolah Lapangan Swadayac) Kursus tani







Sumber referensi:       
Kementerian Pertanianbadan,  Pengembangan Sdm Pertanian sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian

No comments:

Post a Comment