Pendahuluan
Ikan gurame memang hidup di air yang banyak mengandung Lumpur. Banyak orang yang mengira bahwa bau lumpur pada ikan gurame disebabkan karena ikan gurame hidup pada lingkungan yang berlumpur. Sebenarnya, timbulnya bau lumpur pada ikan gurami hasil pemeliharaan di kolam stagnan disebabkan oleh senyawa geosmin yang dihasilkan oleh melimpahnya (blooming) fitoplankton (alga hijau-biru) di perairan.
Jika tidak ditangani dengan baik, bau lumpur ini akan menjadi salah satu penyebab orang kurang mengkonsumsi ikan. Karena bau lumpur masih terasa pada masakan ikan, padahal sebagian besar orang tidak menyukai bau lumpur pada olahan masakan ikan.
Tips Agar Gurame Tidak Berbau Lumpur
Pencegahan bau lumpur di kolam
Pencegahan bau lumpur di kolam ini perlu dilakukan melalui cara yang tepat yaitu dengan mengendalikan kelimpahan plankton. Plankton penyebab bau lumpur di kolam ini pada umumnya adalah fitoplankton alga hijau-biru jenis Coelasphaerium dan Oscilatoria.
Pencegahan ini bertujuan agar gurame tidak berbau lumpur dan sekaligus mengendalikan plankton penyebab bau lumpur. Pencegahan dapat dilakukan secara kimia yaitu dengan menggunakan tembaga oksida dan pupuk urea dan secara biologis yaitu dengan menggunakan tanaman air.
Pengendalian plankton penyebab bau lumpur ini lebih baik dilakukan dengan cara biologis yaitu dengan menggunakan tanaman air Salvinia natans. Tanaman air ini hanya disebarkan di kolam dan selalu dikontrol kelimpahannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tanaman air Salvinia natans efektif mencegah kelimpahan fitoplankton alga hijau-biru yang komposisinya didominasi oleh Coelasphaerium dan Oscilatoria.
Dengan penggunaan tanaman air Salvinia natans, kelimpahan plankton nyata lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan tembaga oksida dan pupuk urea.
Penanganan bau lumpur pada saat panen ikan
Penanganan bau lumpur pada saat panen ikan ini sudah dilakukan oleh pembudidaya gurame di daerah Beji Banyumas. Ikan gurame yang berbau lumpur dikarantina dalam kolam khusus dan hanya diberi pakan berupa daun sente selama kurang lebih 7 hari. Setelah itu bau lumpur yang ada akan hilang. Hal ini dikarenakan kotoran pada insang dan lendir yang mengandung kotoran pada seluruh tubuh ikan akan hilang. Sehingga cita rasa lumpur pada ikan akan hilang.
Bau lumpur pada ikan gurami dapat dihilangkan dengan perlakuan berupa pemberokkan ikan gurami pada air yang bersalinitas 8 sampai dengan 12 ppt selama 7 hari. Pemberokan ikan gurami ini mengakibatkan perubahan yang terjadi pada kulit yang semula mengkilat menjadi terlihat lebih kusam, dan tesktur semula lembek (banyak mengandung air dan mudah pemisahaan dagingnya) menjadi kenyal (struktur daging kompak, kering dan tidak mudah terjadi pemisahan).
Penanganan dengan pemberokan selama 7 hari, selain menghilangkan bau lumpur pada gurame juga menjadikan daging ikan terasa lebih gurih, struktur daging lebih kompak dan kering.
Referensi:
Pusat Pengembangan Penyuluhan KP Program Prasasti Mina
No comments:
Post a Comment