Ikan ini memiliki nama ilmiah Sphyraena barracuda, disebut juga ikan tunuk, senul, halu – halu, tangkuloh, langsar, dan leres. Ikan dewasa mempunyi bercak hitam pada bagian belahan badan di bawah gurat sisi. Dapat mencapai ukuran 180 cm. Terdapat setidaknya 2 jenis, yang lain adalah jenis Sphyraena jella.
Status konservasi tidak tercatat. Distribusi di alam hampir merata di pantai – pantai Indonesia serta muara sungai yang besar.
Barakuda adalah ikan yang mempunyai kemampuan beradaptasi di air tawar maupun air asin. Yang masih kecil biasanya berada di sekitar sungai dekat muara, sedangkan ikan yang besar berada di laut. Merupakan ikan yang berasosiasi dengan daerah karang karena mencari makanikan – ikan di sekitar terumbu karang. Biasa hidup di pantai karang (tebing karang di tepi pantai).
Hidup di semua massa air. Barakuda termasuk ikan buas bilamana dilihat dari deretan giginya yang tajam. Ikan ini makan ikan, cumi, atau udang dengan menyergap dan mengejarnya. Giginya yang tajam seringkali memutuskan senar oancing sehingga tali liner untuk memancing ika barakuda harus dibuat dari baja. Untuk memancing ikan ini, jneis umpan apapun dapat digunakan.Barakuda termasuk ikan yang mau makan baik siang maupun malam, atau semidiurnal. Merupakan ikan bentopelagik atau hidup hampir di semua massa air sehingga selain memakan ikan permukaan juga memangsa ikan dasar. Kadang – kadang ditemukaan hidup secara bergerombol, tetapi lebih sering hidup soliter atau berpasangan.
Barakuda sering menjadi target lomba memancing. Ikan ini juga sering dijual sebagai ikan konsumsi dengan harga sedang. Rekor pemancingan nasional (FORMASI) ikan ini seberat 23,4 kg oleh Karel. A.Van Druten di Ujung Kulon, 14 November 1998 sepanjang 5,5 kaki dengan berat 103 lbs di pantai Bahama.
Sumber: dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment