Berbicara soal Pemimpin sejati sebenarnya jujur saja saya tidak tahu bahkan masih mencari cari dari karakter yang sebenarnya akan arti kepempinan yang sejati itu.
Pada postingan sebelumnya pernah juga diposting soal sifat penting sebagai karakter seorang pepimpin, dan kali ini mencoba memberikan pendapat soal kepemimpinan atau pemimpin sejati.
Kurasa dalam hal ini juga tidak ada salahnya apabila saya mencoba berbicara kembali tentang Kepemimpinan itu sendiri karena kita sebagai manusia memang memiliki kodrat sebagai pemimpin dan juga sebagai orang yang dipimpin. Tak dipungkiri ketika kita berbicara masalah "pemimpin" logika sederhana kita akan berbicara tentang kesempurnaan, loyalitas, kemampuan, dan lain-lain.
Menurut pemikiran rendahan saya sekarang akan mencoba mendeskripsikan seorang pemimpin sejati berdasarkan pengalaman pendek yang saya miliki. Kira-kira cuplikan singkatnya begini:
Pemimpin itu adalah Laki-laki, mengapa harus orang laki laki? jawabannya sederhana, Sebab Laki laki itu pada umumnya cenderung memiliki emosi yang lebih stabil dalam beberapa keadaan dan bisa berfikir jernih dalam suasana apapun sekalipun itu keruh. Kita juga hus mengakui pula bahwa seorang laki laki secara umum memiliki kecendrungan untuk mempengaruhi ketimbang dipengaruhi. Oleh karena itu, laki-laki sudah pasti menjadi syarat utama untuk menjadi seorang pemimpin. Karena bagaimanapun juga laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita. Jadi saya rasa untuk yang satu ini sudah cukup jelas (bukankankah begitu sahabat).
Merangkul semua golongan, maksudnya adalah seorang pemimpin harus bisa berkomunikasi dengan baik pada setiap orang yang dipimpinnya. Kita tahu bahwa setiap manusia memiliki sifat heterogen yang sangat tinggi. Dalam hal ini, penting bagi seorang pemimpin bisa berkomunikasi dengan baik pada setiap orang agar kehadirannnya sebagai figur "pemimpin" dapat diterima mayoritas anggotanya.
Loyalitas, ketika kita berbicara mengenai kepemimpinan, tak dipungkiri tanggung jawab menjadi kata pertama yang mungkin muncul dalam benak kita. Loyalitas menunjukkan apakah seseorang itu merasa punya tanggung jawab lebih atau tidak, karena seorang pemimpin tak akan menjadi pemimpin yang baik sebelum ia berani mengorbankan sesuatu untuk organisasi atau kelompok yang dipimpinnya.
Memiliki virus emosi, yang dimaksud virus disini adalah kemampuan untuk menularkan emosi positif secara brutal dalam waktu singkat kepada setiap anggotanya. Karena, semua hal yang kita lakukan tergantung dengan motivasi yang mendorong kita melakukan sesuatu. Semakin besar dan kuat dorongan itu, maka semakin baik pula hasil yang kita dapatkan. Minimal, ketika suatu pekerjaan didasari oleh semangat yang baik proses kerja juga dipastikan akan berlangsung positif. Oleh karena itu, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa mentransfer emosi dengan baik. Dalam hal ini kita berbicara tentang emosi positif tentunya.
Mengenal medan, ketika seseorang sudah menjadi pemimpin, artinya dia telah keluar dari zona aman dari suatu kelompok, otomatis akan banyak rintangan yang akan ia hadapi kedepannya. Setidaknya, ketika seseorang telah mengenali masalah maka kemenangan awal telah ia dapatkan.
Mungkin itu sekedar kata-kata tanpa guna dari saya sebagai orang tambahan yang ada di muka bumi. Yang jelas, ketika kita berbicara masalah pemimpin, yang harus digasrisbawahi ialah masalah proses selama ia menjadi pemimpin. Kepemimpinan itu tidak bisa dilihat dari inputnya, tetapi bagaimana proses merubahnya menjadi seorang yang puya karakter kepemimpinan. Artinya, seorang pemimpin haruslah berkembang sesuai dengan kebutuhan anggotanya, bukan memaksakan kepemimpinan dengan semua kemampuan yang dimilkinya. Alasannya sederhana, "masalah" itu statis, ia harus diselesaikan sesuai dengan dimensi waktunya agar dapat terselesaikan dengan baik. Saya rasa begitu semoga ini akan memberikan tambahan dan manfaat buat kita sebagai seorang laki laki yang sepatutnya dalam kepemipinan.
Saya rasa demikian dan itu saja pendapat saya, Sekian dulu dan terimakasih.....
KUTIPAN HADITS:
"Sebaik-baiknya pemimpin adalah mereka yang kamu cintai dan mencintai kamu, kamu berdoa untuk mereka dan mereka berdoa untuk kamu. Seburuk-buruk pemimpin adalah mereka yang kamu benci dan mereka membenci kamu, kamu melaknati mereka dan mereka melaknati kamu." ( H.R. Muslim).
Sumber :
dan berbagai sumber lainnya
No comments:
Post a Comment